Meretas dakwah melintas batas

Hampir 90% dari jumlah penduduk Indonesia beragama Muslim. Tapi tidak semua dari kita bisa berjihad dan memperjuangkan Agama Allah ta’ala, misalkan dengan menjadi ulama atau dai dengan berlandasan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih salafush shalih

Apa tujuan dakwah?​

Islam mengajarkan yang paling utama adalah menegakkan amar makruf nahi mungkar, agar umat manusia berada pada jalan yang benar dan di ridhai Allah SWT.

Dari Abu Sa’id Al Khudry -radhiyallahu ‘anhu- berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:


“Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim no. 49)

Apakah kegiatan dakwah saat ini berjalan sesuai harapan?

Faktanya, baik di daerah apalagi pelosok negeri masih banyak keterbatasan-keterbatasan seperti:

  • Jumlah ustad atau dai yang sedikit
  • Fasilitas penunjang ibadah seperti alat sholat kurang layak
  • Masih banyak kekurangan al-qur’an atau kondisi quran yang robek dan lapuk
  • Kehidupan para ustad, dai ataupun guru mengaji yang jauh dari kata “Sejahtera”

Tentu kondisi ini adalah menjadi tugas kita bersama sebagai umat Muslim. Atas dasar itu, Dompet Dhuafa menginisiasi dengan berbagai program “Dakwah Nusantara” seperti berikut:

“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
(QS. Muhammad : 7)

dompet dhuafa putih web

#BeraniBerbagi

Sejak tahun 1993, Dompet Dhuafa membentang kebaikan ZISWAF Anda kepada lebih dari 28 juta penerima manfaat

Mari bersama tumbuhkan ZISWAF untuk berdayakan umat