Jumlah kasus kelaparan di seluruh dunia meningkat enam kali lipat dalam setahun terakhir. Dalam laporan berjudul “Virus Kelaparan Belipat Ganda” Oxfam (Organisasi Anti-Kemiskinan) menyebutkan jumlah kematian akibat kelaparan melebihi Covid-19 yang membunuh sekitar 7 (tujuh) orang permenitnya.
Kondisi ini semakin diperparah oleh inflasi yang terus meningkat Inflasi meningkat, harga bahan pokok naik, beban pengeluaran masyarakat bertambah, daya beli masyarakat miskin lemah = Tidak Bisa Makan
Sebagai bahan pokok makanan orang Indonesia, beras menjadi komoditi pangan paling utama dibeli masyarakat untuk bertahan dan menyambung hidup
Potret kemiskinan semakin terasa saat banyak orang kaya memamerkan makanan yang mereka makan di sosial media di saat banyak orang miskin harus memilah sampah untuk menemukan sesuap nasi.
Ketidakmampuan keluarga pra sejahtera dalam memenuhi kebutuha gizi salah satunya karbohidrat (nasi), juga berpengaruh besar dalam proses tumbuh kembang anak-anak di keluarganya.
Melansir data yang dirilis UNICEF dalam laporan berjudul “Covid-19 dan Anak-Anak di Indonesia”, ada 7 (tujuh) juta anak Indonesia Indonesia mengalami stunting jauh sebelum Covid-19. Kondisi ini diperparah imbas pandemi pada sektor ekonomi yang menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan dan masyarakat pra sejaktera semakin “tersiksa”.
Melalui program Sedekah Beras Premium untuk Dhuafa, kami mengajak Anda jadi bagian pengentasan kelaparan masyarakat pra sejahtera dengan memberikan bantuan berupa beras premium
Karena perihnya lapar dapat merenggut nyawa orang-orang tercinta Mari bantu dhuafa bisa makan dengan sedekahmu