Begitu pun dengan Pak Yopi (40), seorang pedagang mie ayam asal Rorotan, Jakarta Utara. Karena covid-19, mie ayamnya kini tak selaku dulu. Tempat ia mangkal pun sepi, sejauh apapun ia mendorong gerobaknya, tak nampak pelanggan memanggil. Karena taka da kulkas, sayurnya layu, mie yang ia buat basi, bahan lain sudah tak layak jual, Yopi merugi. Satu bulan pun ia jalani tanpa berjualan sama sekali.